Artikel Terbaru :

Optimistis Karena Dukungan Nyata Masyarakat

Minggu, Januari 20, 2013 | komentar

SAMPIT, Pasangan Sudarsono dan Yulhaidir makin mantap untuk maju sebagai calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) di pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) Kabupaten Seruyan pada 4 April 2013 nanti. Apalagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat melalui rapat pleno hasil verifikasi faktual pada Rabu(2/1), menyatakan pasangan yang maju melalui jalur perseorangan atau jalur independen ini memenuhi syarat dan berhak mendaftar menjadi cabup dan cawabup Seruyan.
Hasil verifikasi faktual itu disambut gembira oleh Sudarsono-Yulhaidir dan para pendukungnya. Sebagai calon independen, proses yang mereka lalui tentu berbeda dibanding bakal calon yang diusung oleh partai politik. Sudarsono dan Yulhaidir harus mengumpulkan dukungan warga yang dibuktikan melalui fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang kemudian diverifikasi langsung di lapangan oleh KPU.
“Ini yang semakin membuat kami optimis karena dukungan yang diberikan masyarakat kepada kami itu benar-benar riil atau nyata, dan itu dibuktikan oleh KPU saat proses verifikasi faktual. Kami berterima kasih kepada masyarakat dan tim yang mendukung kami, termasuk kepada KPU Seruyan terkait masalah ini,” ucap Sudarsono didampingi Yulhaidir, Kamis(3/1).
Sesuai aturan, dengan mempertimbangkan jumlah penduduk, sebagai calon independen pasangan ini diwajibkan menyerahkan minimal 10.275 fotokopi KTP masyarakat yang mendukung mereka. Saat itu mereka menyerahkan sebanyak 13.267 KTP dan dinyatakan memenuhi syarat meski setelah diverifikasi, dukungan yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 10.366, melebihi batas minimal yang ditetapkan KPU.
“Setidaknya, ini adalah modal awal kami karena dukungan 10.366 KTP itu riil (nyata) dan sudah diverifikasi. Jadi kami optimistis bisa berhasil karena masih ada waktu bagi kami untuk mencari tambahan dukungan. Kami juga akan segera mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan calon wakil bupati ke KPU,” sambung Sudarsono yang merupakan anggota Komisi C DPRD Provinsi Kalteng yang terpilih dari daerah pemilihan Kotim dan Seruyan.
Dia dan Yulhaidir terpanggil untuk ikut bertarung dalam pemilukada nanti karena banyaknya dukungan masyarakat, bahkan sebagian besar langsung datang menyampaikan dukungan. Tidak heran jika untuk mendapatkan dukungan 13.267 KTP, bisa dipenuhi tim mereka hanya dalam waktu dua bulan tanpa ada iming-iming imbalan yang mereka berikan kepada masyarakat untuk dukungan itu.
“Makanya kami tidak ragu bersaing dengan calon yang diusung partai karena dukungan kami nyata. Makin banyak pasangan calon yang maju, malah makin bagus,” tandas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan putra daerah kelahiran Tumbang Manjul 17 November 1964 lalu ini.
Sudarsono dan Yulhaidir mengaku sengaja maju lewat jalur independen meski mereka adalah kader partai politik. Sudarsono bernaung di PKS, sedangkan Yulhaidir yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi I DPRD Seruyan dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
“Secara internal, partai kami bisa saja mengusung figur lain, tapi bagi kami itu tidak masalah karena kami memang memutuskan maju melalui jalur independen, bukan bermaksud tidak menghargai partai. Tentu akan lebih baik lagi jika partai kami juga mendukung kami,” timpal Yulhaidir.
Meski sadar akan bersaing dengan psangan calon yang diusung oleh partai politik, Yulhaidir optimistis mereka berdua bisa memenangi menjadi pemenang. “Di Seruyan itu basis massanya milik figur, bukan partai politik. Jadi kami optimis,” tutup Yulhaidir dengan yakin.
Menjawab Kerinduan Kepemimpinan Berbeda
Ada alasan mendasar sehingga Sudarsono dan Yulhaidir mengaku kompak untuk maju pada pemilukada Seruyan. Menurut mereka, saat ini aspirasi perubahan di Seruyan sedang menggelora sebagai bentuk keinginan masyarakat terhadap munculnya kemimpinan yang berbeda. Kerinduan itulah yang berusaha mereka jawab dengan cara ikut bertarung dalam pemilukada.
Menurut pandangan Sudarsono, Seruyan memiliki modal yang lengkap dan nyaris sempurna untuk menjadikannya daerah yang maju bahkan terdepan di Kalteng. Seruyan sangat menjanjikan jika dikelola secara maksimal sesuai dengan harapan masyarakat selama ini.
“Di Jakarta, khususnya di Komisi II DPR RI, Seruyan ini diperbincangkan karena diprediksi bisa menjadi yang tercepat dalam hal pembangunan dari delapan daerah pemekaran yang ada di Kalteng. Namun faktanya, untuk sejajar dengan daerah-daerah pemekaran itu saja masih sulit, apalagi jika ingin bersaing dengan daerah besar di Kalteng, seperti Kotawaringin Timur dan lainnya,” ucap Sudarsono.
Tokoh yang berlatar belakang sebagai kepala sekolah swasta dan merupakan guru swasta pertama di Seruyan yang meraih sertifikat profesional ini, menilai, Seruyan masih berpotensi lebih maju dibanding daerah lainnya di Kalteng. Hal itu pulalah yang membuat dirinya dan Yulhaidir terpanggil untuk ikut pemilukada nanti.
Sebagai putra daerah dan pernah menjabat sebagai Ketua Forum Empat Kecamatan Seruyan Menuju Kabupaten, dia mengaku sudah mengenal bagaimana kondisi daerah dan masyarakatnya. Terlebih di Kecamatan Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu yang bergabung dalam forum tersebut waktu itu. Begitu juga sebagai wakil rakyat, mereka juga sering menyerap aspirasi masyarakat di kecamatan lainnya di Seruyan.
“Dari aspirasi itu, kami tahu apa yang diinginkan masyarakat dan bagaimana cara mencarikan solusinya. Beranjak dari keprihatinan itulah kami memutuskan maju melalui jalur independen,” pungkas Sudarsono.
Pencalonan Sudarsono dan Yulhaidir merupakan sejarah baru bagi Kabupaten Seruyan karena mereka adalah pasangan cabup dan cawabup pertama yang maju melalui jalur independen. Mereka akan mencatat sejarah yang lebih besar jika nantinya bisa memenangi pemilukada karena berarti mereka akan tercatat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Seruyan pertama yang berhasil terpilih melalui jalur independen.
Pemilih Seruyan Sudah Cerdas
Sama-sama sebagai politisi, Sudarsono dan Yulhaidir mengaku menyadari betul tantangan dari pilihan mereka memilih maju melalui jalur independen. Namun tak ada keraguan tersirat dari mereka meski akan berhadapan dengan figur yang nantinya akan diusung partai-partai besar maupun koalisi partai di Seruyan.
“Sekai lagi, pemilih di Seruyan itu memilih figur, bukan partai. Kami tetap yakin dengan pilihan kami maju melalui jalur independen dan kami tidak ragu. Pemilih di Seruyan sudah cerdas,” tandas Yulhaidir yang mengaku sudah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi I DPRD Seruyan, sesuai aturan yang berlaku bagi calon peserta pemilukada.
Politisi yang berlatar belakang sebagai wiraswasta ini mengaku yakin dengan dukungan-dukungan yang telah disampaikan masyarakat selama ini kepada mereka. Dukungan itu pula yang membuat mereka makin optimistis untuk mencalonkan diri.
Keyakinan serupa disampaikan Sudarsono. Bahkan dia mengaku sudah mengalami sendiri hal itu saat dia berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Kalteng dari daerah pemilihan Kotim dan Seruyan.
“Kalau dilihat dari sisi partai, PKS tempat saya bernaung tak ada dapat kursi di DPRD Kotim dan Seruyan, tapi alhamdulillah saya bisa terpilih. Ini juga menggambarkan bahwa pemilih juga sangat mempertimbangkan figur calonnya, bukan masalah partai,” timpalnya.
Sudarsono dan Yulhaidir hanya berharap agar penyelenggara pemilukada dan siapapun yang terlibat, bisa bertindak secara netral sehingga tidak merugikan pasangan calon manapun. Begitu juga pegawai negeri sipil (PNS) serta aparatur pemerintahan hingga ke tingkat desa dan RT/RW, diharapkan juga bersikap adil dan netral.
“Saat pelaksanaan, bisa saja “serangan fajar” terjadi dan bisa memengaruhi pemilih, tapi kami juga menyiapkan tim untuk membongkar jika kecurangan itu sampai terjadi. Sekarang tidak bisa main-main karena Mahkamah Konstitusi sudah sangat baik dan adil serta tegas dalam menangani perkara,” tutup Sudarsono. 
Sumber : Radar Sampit

Mengatasi Masalah Halaman Statis Karena Readmore Otomatis

Jumat, Januari 18, 2013 | komentar (2)

Problem ini pernah terjadi pada saat saya memasang readmore otomatis
dan ternyata pada saat saya memposting daftar isi di halaman statis tidak berfungsi,
jadi dari pada sobat bingung-bingung memikirkannya mending saya sekalian aja langsung posting solusinya.

Berikut Solusi Mengatasi Masalah Halaman Statis Karena Readmore Otomatis :
  •  Login ke account blogger dengan id dan username anda.
  • Masuk ke halaman Editor HTML blogger dan jangan lupa centangan pada tulisan Expand Template Widget.
  • Cari kode yang mirip seperti kode dibawah ini : 
 <b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'> <div expr:id='&quot;summary&quot; + data:post.id'><data:post.body/></div> <script type='text/javascript'>createSummaryAndThumb(&quot;summary<data:post.id/>&quot;); </script> <span class='rmlink' style='float:right;padding-top:20px;'> <a expr:href='data:post.url'>&#187;&#187;&#160;&#160;READMORE...</a></span> </b:if> <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><data:post.body/></b:if> 

  • Tambahkan kode dibawah ini diatas kode berwarna Kuning
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;static_page&quot;'> <data:post.body/> <b:else/> 
  • Tambah kode </b:if> di samping kode yang berwarna biru
Simpan Template Semoga dengan Tips Mengatasi Masalah Halaman Statis Karena READMORE Otomatis bisa membantu sobat dan bermanfaat untuk kita semua.

Wanda Merasa Dijegal

Senin, Januari 14, 2013 | komentar (1)

KUALA PEMBUANG, Ada beberapa fakta mengejutkan dalam pemilu kepala daerah (pemilukada) Kabupaten Seruyan tahun ini. Bukan hanya jumlah pasangan calon yang ternyata diluar dugaan yakni hanya dua pasang, tetapi juga “insiden” politik yang membuat salah satu pasangan batal maju sebagai calon bupati dan wakil bupati.

Mereka adalah Ahmad Selanor Wanda dan Masfuatun. Pasangan yang sebelumnya digadang-gadang diusung Partai Golkar dan PPP, ternyata kandas setelah belakangan DPP PPP ternyata mengeluarkan keputusan berbeda dari DPC PPP Seruyan dan DPW PPP Kalteng, yakni merekomendasikan dukungan kepada pasangan lain yaitu Ahmad Ruswandi-Sutrisno.

Bak petir di siang bolong, keputusan itu tentu sangat menyakitkan dan mengecewakan. Tidak hanya kedua tokoh bakal calon tersebut, kekecewaan tentu dirasakan para pendukung dan tim sukses duet bankir dan politisi ini. Bagi Masfuatun, fakta ini benar-benar melukai karena sebagai Ketua DPC PPP Seruyan, dia justru dikecewakan oleh pimpinan partainya sendiri.

Ahmad Selanor Wanda mengaku kecewa dengan kenyataan itu. Betapa tidak, sebelumnya dia bersama timnya sudah menyusun dan mempersiapkan kelengkapan dalam mencalonkan sejak jauh-jauh hari. Namun kenyataannya, mendekati batas akhir pendaftaran muncullah polemik politik yang mengakibatkan dirinya tidak bisa mencalonkan diri untuk menjadi wakil kepala daerah.

Berbagai upaya sempat dilakukannya agar bisa tetap mencalonkan diri. Setelah PPP ternyata mengusung calon lain, pihaknya sempat mengupayakan koalisi Partai Golkar dan Gerindra, namun ternyata juga tidak memungkinkan karena tidak mencukupi kursi sehingga dengan harus menelan pil pahit, dirinya tidak bisa mencalonkan diri. "Semua ini kemungkinan ada oknum yang sengaja melakukan hal (menjegal) tersebut," katanya.

Meski kecewa karena merasa dijegal, tokoh yang akrab disapa Wanda ini sudah bisa menerimanya. Menurutnya, kegagalan seperti ini memang sudah menjadi hal yang wajar karena permainan politik memang sangat tidak bisa diduga-duga. Permainan parpol juga tidak bisa dibaca karena parpol yang menentukan.

"Kecewa memang kecewa, apalagi para pendukung sangat kecewa karena batal dalam mencalon ini," katanya saat dihubungi Radar Sampit via telpon, Kamis (10/1) lalu.

Kini, dia hanya bisa ikut memantau pelaksanaan pemilukada Seruyan yang akan digelar 4 April nanti. Disinggung dukungan dari pendukungnya akan diarahkan ke mana, Wanda mengaku menyerahkan semua kepada pendukungnya untuk memilih sesuai hati nurani masing-masing. “Partai bisa mengusung, suara tidak menjamin. Untuk pendukung, saya serahkan kepada mereka untuk memilih sesuai hati nuraninya masing-masing," katanya.

Seperti diketahui, pemilukada Seruyan nanti hanya akan diikuti dua pasang calon yaitu Sudarsono-Yulhaidir dan Ahmad Ruswandi-Sutrisno. Pasangan Sudarsono-Yulhaidir yang maju melalui jalur independen atau perseorangan, akan berhadapan dengan pasangan Ahmad Ruswandi-Sutrisno yang diusung koalisi tujuh partai politik.

Sumber : Radar Sampit
 
Template dimodifikasi oleh pehu.web.id
Copyright © 2013. | Powered by Blogger